Rabu, 22 Desember 2010

Profil - Biografi Lengkap Alfred Riedl Pelatih Timnas Indonesia




Profil - Biografi Lengkap Alfred Riedl Pelatih Timnas Indonesia - Setelah sebelumnya posting artikel tentang Alfred Riedl ynag melatih timnas U-23 indonesia sekarang menggantikan Benny Dollo, maka saya ingin memberikan Profil dan biografi si Alfred ini secara lengkap kepada segenap bolamania ditanah air.
Profil dan Biografi Lengkap Alfred Riedl :

Kelahiran : 2 November 1949
Kebangsaan : Austria
Status : Menikah
Bahasa : Jerman ( bahasa asli ), Inggris, Prancis dan Belanda
Bermain di Timnas Austria : 4 x timnas senior Austria
6 x U - 23
5 X U - 18

Alfred Riedl
Tanggal Lahir : 2 November, 1949
Negara : Australia
Karir Pemain :
1961 - 1967 ATSV Teesdorf, Austria
1967 - 1972 Austria Wien, Vienna, Austria
1972 - 1974 St. Truiden, Belgium
1974 - 1976 Royal Antwerp, Antwerp, Belgium
1976 - 1980 Standard Liege, Liege, Belgium
1980 - 1981 FC Metz, Metz, France
1981 - 1982 GAK, Graz, Austria
1982 - 1984 Wiener Sportclub, Vienna, Austria
1984 - 1985 Vfb Mödling, Mödling, Austria


Karir Pelatih :
1983 - 1984 Ass. Coach Wiener Sportclub, Austria
1984 - 1985 Ass. Coach Mödling, Austria
1986 - 1987 Head Coach Kottingbrunn, Austria
1987 - 1988 Ass. Coach Austria Wien, Austria
1988 - 1989 Head Coach Ittihad Jeddah U 19, Saudi Arabia
1989 - 1990 Head Coach Wiener Sportclub, Austria
1990 Head Coach Olympic Team, Austria
1990 - 1992 Head Coach National Team, Austria
1992 - 1993 Head Coach FAV AC, Austria
1993 - 1994 Head Coach OCK, Morocco
1994 - 1995 Head Coach Zamalek S.C., Cairo, Egypt
1996 - 1997 Supervisor Iran Football Federation (Manager)
1997 - 1998 Head Coach National Team, Liechtenstein
1998 - 2001 Head Coach National Olympic Team, Vietnam
2001 - 2003 Head Coach Al Salmiya Club, Kuwait
2003 - 2004 Head Coach National Olympic Team, Vietnam
2004 - 2005 Head Coach National Team, Palestine
2005 - 2008 Head Coach National Olympic Team, Vietnam
2009 Head Coach Olympic Team, Laos

5 Hal Yang Dibenci Riedl Saat Interview

Alfred Riedl adalah sosok yang keras. Itu sudah dirasakan oleh semua anak asuhnya. Konon ketika Riedl pertama kali melatih pasukan timnas terpilih, sebagian besar dari mereka langsung muntah-muntah saking beratnya gemblengan Riedl. Tangan besi Riedl dalam melatih ternyata dibawanya juga ke luar lapangan. memang tidak sampai melakukan kekerasan fisik. namun kata-kata pelatih ini sangat lugas, baik kepada media maupun pada pejabat yang ingin mengintervensinya.

Disiplin ala Riedl berbuah hasil, sejak ditanganinya, timnas baru kalah satu kali, itupun melawan Uruguay, tim peringkat 4 juara dunia. Setelahnya? Tim polesan Riedl belum terkalahkan hingga sekarang. Imbang pun tak pernah.

Rekor tersebut membuat kelakuan Riedl dimaklumi oleh semua pihak. Termasuk wartawan dan awak media yang pernah mewawancarainya. Berikut 5 hal yang tak disukai Riedl saat interview / wawancara, yang berhasil dirangkum media Vivanews.

1. Suara gaduh saat jumpa pers
Dalam jumpa pers pertamanya di Indonesia, Riedl telah memberi lampu kuning kepada para wartawan. Riedl berang ketika terjadi kegaduhan saat dirinya sedang menjawab pertanyaan salah seorang wartawan.

“If you are my players, you will have a trouble (Jika Anda pemain saya, maka Anda akan mendapatkan masalah),” katanya kala itu.

2. Pertanyaan seputar penampilan pemainnya secara individu
Dalam sesi tanya jawab, Riedl juga tidak akan pernah mau memberikan penilaian mengenai penampilan masing-masing pemainnya. Riedl juga tidak pernah menyalahkan ataupun memuji salah satu pemainnya.

Menurut Riedl keberhasilan timnya dalam sebuah pertandingan bukan hasil kerja satu pemain saja. “Kalau kami kalah, silahkan salahkan saya,” katanya.

3. Diarahkan oleh ‘sutradara’
Euforia kemenangan beruntun timnas di Piala AFF 2010 disambut dengan antusias oleh media. Terbukti dengan meningkatnya jumlah peliput yang selalu hadir pada setiap latihan timnas.

Lonjakan arus pemberitaan timnas mulai meningkat sejak Indonesia sukses mempermalukan Malaysia 5-1. Beberapa pemain yang dianggap sebagai bintang pun menjadi incaran seluruh media hingga infotainment.

Riedl kembali berang saat beberapa media mulai melakukan wawancara di Hotel Sultan, Senayan, tempat timnya menginap. Apalagi, saat media meminta pemain-pemainnya untuk mengucapkan kata-kata promo di depan kamera. Riedl
sendiri dengan tegas menolak untuk melakukan hal tersebut.

“Anda tidak perlu mengatur teks yang akan saya sampaikan di depan kamera,” katanya saat diminta mengucapkan himbauan agar penonton tidak membawa kembang api ke dalam stadion.

4. Mengangkat telepon saat jumpa pers
Di Palembang, Alfred Riedl pernah menegur salah seorang wartawan yang mengangkat teleponnya saat dirinya memberikan penjelasan. Menurutnya, sikap tersebut tidak sopan dan tidak menghargai dirinya.

“Sangat tidak sopan bila Anda berbicara dengan orang lain saat saya memberikan penjelasan mengenai pertanyaan Anda,”katanya.

5. Sentuhan fisik
Menepuk pundak bagi sebagian orang merupakan simbol keakraban. Namun, hal ini sepertinya tidak berlaku bagi Alfred Riedl.

Dalam sebuah kesempatan Riedl terlihat kesal setelah pundaknya ditepuk oleh seorang wartawan seusai memberikan keterangan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.

Dengan nada serius Riedl mengatakan “Jangan pernah sentuh saya. “Saya tidak bercanda, jangan pernah mengulanginya lagi,” tegasnya.

Bagi bangsa Indonesia yang terbiasa ‘beramah tamah’, kelakuan Riedl tersebut mungkin termasuk nyeleneh. Mungkin beberapa pihak akan menganggapnya arogan atau sombong. Namun bila ditilik lebih dalam, hal tersebut mungkin sudah lazim dilakukan di tanah kelahiran Riedl, Austria. Negara tetangga Jerman yang terkenal sebagai negara dengan tingkat disiplin tinggi. Selain itu, sejak wala Alfred Riedl memang dikenal jarang tersenyum. itu sudah menjadi watak pria berusia 61 tahun ini.

Apapun itu, tak masalah, selama Riedl mampu memberikan prestasi, kita juga harus menghormati perbedaan budaya yang membuatnya bersikap demikian. :)