Irfan Haarys Bachdim adalah pemuda kelahiran Amsterdam, Belanda, 22 tahun silam. Irfan Bachdim berdarah indo / ‘blasteran’. Ayahnya, Nouval Bachdim, adalah pria berkebangsaan Indonesia sedangkan Ibunya, Hester Bachdim, berkebangsaan Belanda.
Sejak kecil Irfan sangat menggemari olahraga sepakbola. Bakat dan minatnya ini diturunkan oleh sang ayah yang mantan pemain sepakbola. Sang ayah, Nouval Bachdim pernah memperkuat klub Persema Malang pada medio 80 an. Kedua orang tua Irfan sangat mendukung hobi anaknya. Pada usia 11 tahun, mereka menyekolahkan Irfan di akademi Junior klub Ajax Amsterdam yang terkenal banyak menghasilkan pemain kelas dunia. Disinilah Irfan mengasah bakatnya bermain sepakbola.
Irfan sewaktu memperkuat tim junior Utrecht FC
Berselang 3 tahun kemudian, bakat Irfan tersendus seorang pencari bakat dari klub Utrecht FC, Irfan lalu bergabung ke dalam tim junior klub tersebut, dan menjadi andalan di sana selama kurang lebih empat tahun (2003-2007). Namun sayangnya Irfan kesulitan menembus tim inti Utrecht FC. Dirinya hanya pernah sekali memperkuat Utrecht dalam pertandingan Eredivisie (Liga premier Belanda) melawan VVV Venlo. Meskipun bermain selama 90 menit, Irfan tak memberi kontribusi apapun dalam pertandingan itu. Pertandingan tersebut menjadi yang pertama dan terakhir bagi Irfan di tim inti Utrecht FC. Ia dilepas oleh klub itu tak lama setelahnya.
Setelah di Utrecht, Irfan berlabuh di klub divisi 2 Belanda, HFH Harlem. Lagi-lagi disini bakat Irfan tersia-sia. Ia tak sempat sekalipun membela klubnya. Kemudian pada tahun 2010, Irfan memutuskan untuk kembali ke kampung halaman ayahnya, Indonesia. Irfan sempat melamar di beberapa klub sepakbola seperti Persija dan Persib, namun kerap gagal dalam tes. Namun pada akhirnya, dirinya berhasil diterima dan kini memperkuat Persema Malang, klub ayahnya dulu.
Berikut video persiapan Irfan untuk kembali ke Indonesia:
Video yang menunjukkan tekadnya walaupun sudah ditolak dua klub Indonesia :
Meski berkewarganegaraan ganda, Irfan Bachdim amat sangat ingin untuk membela tim nasional Indonesia. Pada tahun 2006 silam, dirinya pernah hampir memperkuat tim nasional Indonesia U23 (di bawah usia 23) di ajang Asian Games 2006 yang digelar di Qatar. Namun kala itu cedera membuat Irfan terpaksa mengundurkan diri.
Namun penampilan gemilangnya bersama Persema membuat pelatih tim nasional Indonesia Alfred Riedl tertarik untuk memboyongnya bersama timnas senior untuk ajang AFF Suzuki Cup 2010. Impian Irfan pun tercapai, dirinya hingga kini tercatat sudah 3 kali mengenakan kostum merah putih, yakni di pertandingan melawan Timor Leste (persahabatan), China Taipei (persahabatan), dan Malaysia (pertandingan pertama grup A AFF Cup 2010). Irfan mengenakan nomor punggung 17 di timnas, yang membuat dirinya mendapat julukan IB17 (Irfan Bachdim-17) dari sebagian penikmat bola.
Irfan ketika mencetak gol kelima Indonesia
Pertandingan melawan Malaysia tersebut melambungkan nama Irfan setinggi langit. Permainannya yang lugas dan wajah tampannya membuat penggemarnya berdatangan dari berbagai kalangan, mulai dari kaum Hawa hinga kaum Adam. Irfan sendiri mencetak gol yang menutup pertandingan tersebut dengan skor 5-1 untuk Indonesia.
Irfan Bachdim dapat bermain di sejumlah posisi, namun posisi alaminya adalah second striker / trequarista. Yakni posisi dimana seorang pemain berada di lini antara striker dan gelandang. Irfan adalah pemain yang punya visi dan pergerakan tanpa bola yang bagus. Ia mampu membuka ruang bagi rekan-rekannya dengan umpan-umpan pendek yang rapi dan pergerakan yang tak terduga. Kehadirannya memberi warna ‘Eropa’ bagi pola permainan timnas yang selama ini hanya mengandalkan dribel dan kemampuan fisik semata.
Kini, nama Irfan Bachdim mulai tak asing bagi masyarakat Indonesia, terlepas dari penikmat bola atau tidak. Hal ini dapat dilihat dalam akun twitter miliknya. Sebelum pertandingan kemarin, akun twitter Irfan ‘hanya’ diikuti oleh 8 ribu tweeps (sebutan bagi pemakai Twitter). Namun setelah pertandingan, jumlah tersebut melonjak menjadi 23 ribu, dan terus bertambah hingga sekarang. Rata-rata penggemar baru Irfan adalah kaum hawa yang terpikat oleh ketampanannya.
Namun bagi mereka yang berharap bisa mendapatkan hati seorang Irfan Bachdim nampaknya harus gigit jari. Pasalnya Irfan kini sudah mempunyai seorang kekasih.Dia adalah Jennifer Jasmin Kurniawan, seorang model ‘panas’ Jerman berdarah Indonesia. Jennifer juga merupakan kakak dari Kim Jeffrey Kurniawan, seorang pemain sepakbola yang rencananya akan dinaturalisasi bersama Irfan (namun gagal karena masih didera cidera).
Irfan Bachdim bersama sang kekasih, Jennifer
Kedua sejoli ini sedang hangat-hangatnya berkasmaran. Pada saat mencetak gol melawan Malaysia, Irfan mengatakan bahwa gol tersebut ia persembahkan kepada kekasihnya. Jennifer sendiri tak kalah ‘serius’. Ia telah mengganti nama akun twitternya menjadi ‘JenniferBachdim’ sejak berpacaran dengan Irfan 3 bulan yang lalu. Rencananya Jennifer akan mengikuti jejak Irfan berkarir di Indonesia. Ia akan datang dan menetap di Indonesia pada 22 Desember mendatang.
Kini harapan besar terletak di pundak Irfan dan timnas Indonesia. Mereka diharapkan dapat merebut gelar juara AFF tahun ini, karena Indonesia sudah belasan tahun tidak mencicipi gelar apapun dari panggung sepakbola internasional. Dapatkah Irfan bermain konstan dan menunjukkan kecintaanya kepada Garuda Merah Putih? Kita nantikan saja kiprahnya di kancah sepakbola bersama timnas Indonesia. Maju terus, Garuda Muda!
Profil singkat Irfan Bachdim:
Nama lengkap : Irfan Haarys Bachdim
Nama beken : Irfan Bachdim / IB17
Tempat / Tanggal lahir : Amsterdam, Belanda / 11 Agustus 1988 (umur 22)
Tinggi : 1.72 m (5 ft 8 in)
Posisi bermain : Gelandang, Striker
Twitter : http://twitter.com/irfanbachdim10
Informasi klub
Klub saat ini : Persema Malang / Nomor : 10
Klub junior
1999-2001 : Ajax Amsterdam
2002 : SV Argon
2003-2007 : FC Utrecht
Klub senior
2008-2009 FC Utrecht 1 (0)
2009 HFC Haarlem 0 (0)
2010 Persema Malang 6 (3)
Tim Nasional:
Indonesia (2010-sekarang) (3 main / 1 gol)