Nampaknya TNI Angkatan Udara sudah benar-benar siap apabila memang antara Indonesia dan Malaysia terjadi peperangan, TNI Angkatan Udara juga yakin bahwa kemampuan mereka lebih unggul dibandingkan dengan TNI Angkatan Udara dari Malaysia
TNI Angkatan Udara tidak pernah khawatir dengan kekuatan tempur udara yang dimiliki Angkatan Bersenjata Malaysia. Indonesia memiliki keunggulan pesawat tempurnya saat ini.
“Kalau kekuatan saya kira sama lah yah, bahkan kita lebih unggul sedikit,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Imam Sufaat menjawab pertanyaan.
Dari segi kemampuan pilot pesawat tempur, kemampuan pilot Indonesia lebih dari Malaysia. Contoh saja, saat diadakan latihan bersama Malaysia, kemampuan menembak pilot TNI AU selalu tepat sasaran, sementara Malaysia melenceng.
Ini kelihatan jelas, bahwa kemampuan pilot TNI AU melebihi pilot tentara Malaysia. “Beberapa kali kita latihan di Malindo (Malaysia-Indonesia) Pilot kita targetnya selalu hancur, mereka ada yang miss,” terang Kasau.
Sedangkan untuk kepemilikan pesawat tempur, ada kelebihan dan kekurangannya. Seperti pesawat Sukhoi buatan Rusia, Indonesia baru punya 7 menuju 10 pesawat, sedangkan Malaysia sudah menuju 18 pesawat.
“Tapi kalau F-16 kita punya, sedangkan Malaysia tidak punya sama sekali,” ujar Kasau.
Bahkan, untuk kemampuan aerobatik pun, Indonesia banyak memiliki pilot yang handal di strategi itu, sedangkan Malaysia tidak.
“Jadi tidak perlu dikhawatirkan, baik dari segi kemampuan tentaranya maupun pesawat-pesawatnya,” tuturnya.
Sementara merujuk pada buku berjudul “Pertahanan Negara dan Postur TNI Ideal” karya pengamat militer Universitas Indonesia, Connie Rakahundi Bakrie.
Buku ini diluncurkan istri Mantan Pangkostrad Letjen TNI (Purn) Djaja Suparman pada 2007 lalu, memuat antara lain perbandingan alutsista TNI dengan negara dunia dan utamanya di Asia Tenggara.
Perbandingan Persenjataan:
Secara umum untuk total pesawat tempur TNI-AU berjumlah 247 unit, RSAF (Angkatan Udara) Singapura 153 unit. Meski lebih banyak namun 53 persen pesawat tempur TNI-AU itu dikategorikan fighter dibandingkan milik Singapura.
Di Asia Tenggara, Indonesia terbanyak dimana posisi kedua Vietnam 204 unit pesawat fighter dan Thailand (posisi keempat) 87 unit pesawat.
Malaysia tidak disebutkan namun yang jelas di bawah dari keempat negara yang disebutkan di atas. Jenis pesawat fighter TNI-AU terdiri atas F-5, F-16, Sukhoi, Su-30, dan 2 unit Su-27, F-5, dan berbagai jenis lainnya.
Untuk helikopter yang dimiliki TNI-AU hanya 38 unit terdiri atas dua jenis Assault dan Transport (tipe NAS-332L Super Puma serta NAS-330 Puma). Di Asia Tenggara, jumlah terbanyak helikopter dimiliki Singapura 110 unit, lalu AU Filipina 80 unit. Indonesia berada di peringkat ketujuh dari 10 negara Asia Tenggara. Malaysia tidak disebutkan apakah dibawah Indonesia atau diatasnya.