Sabtu, 25 Februari 2012

Hewan ingin punah di Indonesia

By : Jevanda
Inilah daftar nama hewan yang dilindungi oleh hukum di Indonesia.

1. Burung Merak



Merak Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo cristatus adalah salah satu burung dari tiga spesies burung merak. Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti betina.
Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti Merak betina.

2. Kuskus



Kuskus Beruang atau Kuse (Ailurops ursinus) adalah salah satu dari dua jenis kuskus endemik di Sulawesi. Binatang ini termasuk dalam golongan binatang berkantung (marsupialia), dimana betinanya membawa bayi di dalam kantong yang terdapat di bagian perut. Panjang badan dan kepala kuse adalah 56 cm, panjang ekornya 54 cm dan beratnya dapat mencapai 8 kg. Kuse memiliki ekor yang prehensil, yaitu ekor yang dapat memegang dan biasa digunakan untuk membantu berpegangan pada waktu memanjat pohon yang tinggi.Nasib Kuse di Sulawesi Utara berada dalam bahaya karena populasinya sudah terlampau kecil.Antara tahun 1980 dan 1995 di Tangkoko telah terjadi pengurangan kepadatan sebesar 50%, yakni dari 3,9 ekor per km2 menjadi 2,0 ekor per km2. Selama survei WCS di hutan-hutan lindung Sulawesi Utara tahun 1999, binatang ini hanya terlihat tujuh kali di sepanjang 491 km jalur transek. Ini menunjukkan kepadatan populasi yang sangat rendah.

3. Kijang



Kijang atau muncak adalah kerabat rusa yang tergabung dalam genus Muntiacus. Kijang berasal dari Dunia Lama dan dianggap sebagai jenis rusa tertua, telah ada sejak 15-35 juta tahun yang lalu, dengan sisa-sisa dari masa Miosen ditemukan di Prancis dan Jerman.Jantannya memiliki tanduk pendek yang dapat tumbuh bila patah.Hewan ini sekarang menarik perhatian penelitian evolusi molekular karena memiliki variasi jumlah kromosom yang dramatis dan ditemukannya beberapa jenis baru (terutama di Indocina).

4. Elang Jawa



Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) adalah burung nasional Indonesia karena kemiripannya dengan Garuda dan juga merupakan simbol jenis satwa langka di Indonesia. Elang Jawa hanya terdapat di Pulau Jawa dan penyebarannya terbatas di hutan-hutan. Sebagai predator puncak, Elang Jawa memainkan peran yang penting dalam menjaga keseimbangan dan fungsi dari bioma hutan di Jawa. Elang Jawa merupakan salah satu jenis burung pemangsa terlangka di dunia. Berdasarkan kriteria keterancaman terbaru dari IUCN, Elang Jawa dimasukan dalam kategori Endangered atau “Genting”.

5. Bangau Hitam



Masuk dalam suku ciconiidae, bangau tongtong berhabitat asli di Asia, khususnya wilayah India, Indo Cina dan Indonesia kecuali Irian dan Maluku. Mereka menyebar ke Afrika, Myanmar, Hong Kong dan Filipina. Burung berkaki kuat ini senang hidup di daerah rawa, sungai, hutan bakau, sawah, dan hutan terbuka. Kadang juga di daerah tanah kering dan berlumpur.
Tubuhnya berwarna hitam, kecuali leher dan perut bagian bawah berwarna putih. Panjang tubuh bisa mencapai 91 sentimeter. Di malam hari, bangau tongtong bertengger di pohon.
Spesies ini merupakan satu-satunya bangau yang tidak melebarkan kaki dan sayap pada saat terbang. Mereka termasuk hewan yang mempunyai banyak variasi gaya hidup. Bangau tongtong bisa hidup menyendiri, berpasangan atau kadang berkelompok. Burung yang di daerah Jawa populer dengan nama sandanglawe ini sudah makin sulit ditemui. Mereka termasuk satwa yang dilindungi undang-undang karena mulai terancam punah.

6. Alap Alap



Burung ini termasuk carnivora atau pemakan daging. Salah satu jenis dari alap-alap ini yang populer adalah alap-alap capung. Dia dikenal karena tubuhnya yang kecil. Burung alap-alap capung berparuh kecil, berdarah panas, dan seperti burung pada umumnya, dia membiak dengan cara bertelur.
Dikenal sebagai burung karnivora terkecil di dunia, alap-alap capung dapat ditemukan di kawasan Asia Tenggara dengan ukuran rata-rata sepanjang 15 cm dengan berat badan 35 gram.

7. Anoa



Anoa (Bubalus spp). Anoa disebut juga sapi hutan atau kerbau kerdil. Anoa merupakan satwa terbesar daratan Sulawesi. Terdapat dua jenis Anoa di Sulawesi, yaitu Bubalus depressicornis (Anoa dataran rendah) dan Bubalus quarlesi (Anoa dataran tinggi). Makanan Anoa berupa buah-buahan, tuna daun, rumput, pakis, dan lumut. Anoa bersifat soliter, walaupun pernah ditemui dalam kelompok. Seperti umumnya sapi liar, Anoa dikenal agresif dan perilakuknya sulit diramalkan. Karena hanya makan tunas pohon dan buah-buahan yang tidak banyak mengandung natrium, maka Anoa harus melengkapi makanannya dengan mencari natrium ditempat bergaram. Pada saat ini, populasi Anoa merosot tajam. Di cagar alam Tangkoko Dua Saudara Bitung Sulawesi Utar, jumlah Anoa menurun 90% selama 15 tahun dan jenis ini sudah mengalami kepunahan setempat.

8. Burung Gosong



Gosong Maluku yang dalam nama ilmiahnya Eulipoa wallacei adalah sejenis burung gosong berukuran kecil, dengan panjang sekitar 31cm, dan merupakan satu-satunya spesies di dalam genus tunggal Eulipoa.
Burung Gosong Maluku memiliki bulu berwarna coklat zaitun, kulit sekitar muka berwarna merah muda, iris mata coklat, tungkai kaki gelap, paruh kuning keabu-abuan, bulu sisi bawah abu-abu biru gelap dan tungging berwarna putih. Di punggungnya terdapat motif berbentuk palang dan penutup sayap yang berwarna merah gelap berujung abu-abu.
Populasi hewan endemik Indonesia ini hanya ditemukan di hutan perbukitan dan hutan pegunungan di kepulauan Maluku dan pulau Misool di Papua Barat. Gosong Maluku adalah satu-satunya burung gosong yang diketahui bertelur pada malam hari. Sarang burung Gosong Maluku biasanya terdapat di daerah pasir yang terbuka, daerah sekitar pantai gunung berapi dan daerah-daerah yang hangat dari panas bumi.
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, keamanan yang tidak stabil di Maluku yang menghambat usaha perlindungan spesies serta populasi yang terus menyusut dan daerah dimana burung ini ditemukan sangat terbatas, Gosong Maluku dievaluasikan sebagai rentan di dalam.

Binatang Marsupilia Khas Asli Indonesia

Marsupial adalah mamalia dimana mamalia betina memiliki marsupium (kantong perut) seperti Kanguru dan Koala Australia. Mereka berbeda dari mamalia Eutheria pada sifat reproduksi. Berikut ini adalah beberapa jenis hewan marsupilia yang asli berasal dari Indonesia.

1. Kuskus Beruang / Kuse (Ailurops ursinus)

Kuskus Beruang atau Kuse (Ailurops ursinus) adalah salah satu dari dua jenis kuskus endemik di Sulawesi. Panjang badan dan kepala kuse adalah 56 cm, panjang ekornya 54 cm dan beratnya dapat mencapai 8 kg.

Kuse memiliki ekor yang prehensil, yaitu ekor yang dapat memegang dan biasa digunakan untuk membantu berpegangan pada waktu memanjat pohon yang tinggi.

[800px-Ailurops_ursinus_Naemundung_2_North_Sulawesi.JPG.JPG]

[kuskus.jpg]

2. Kuskus Berbintik-Bintik (Spilocuscus Maculatus)

Hewan kuskus berbintik-bintik, atau Spilocuscus maculatus, lazim terdapat di daerah dataran rendah Papua. Warna bulu kulitnya bervariasi dari putih bersih hingga coklat muda.
Daging kuskus dihargai tinggi oleh penduduk Kamoro sedangkan kulitnya dipakai mereka sebagai hiasan kepala khusus oleh pemimpin-pemimpin penting. Hewan kuskus dapat dijinakkan bila dipelihara dan dibesarkan di desa.

3. Phalanger Gymnotis



Kuskus yang ada di Kepulauan Aru Irian Jaya

4. Echympyra



Dalam keluarga yang sama adalah Peroryctidae, tergolong jenis bandicoots yang lebih umum dikenal.

5. Mallomy (Tikus Raksasa)

Hewan ini adalah salah satu dari dua spesies binatang langka yang berhasil diungkap oleh para ilmuwan di kawasan Pegunungan Foja Papua dalam ekspedisi kedua kalinya.

6. Pygmy Possum

Ini adalah salah satu hewan berkantung terkecil di dunia yang juga di temukan di kawasan Pegunungan Foja Papua.

7. Thylogale Brunii (Dusky Pademelon)

Merupakan jenis kangguru terkecil yang ada di dunia. Beratnya antara 3-6 kilogram, tetapi ada juga yang 10 kilogram. Panjang tubuhnya sekitar 90 sentimeter dengan lebar sekitar 50 sentimeter.

Satwa langka yang dilindungi ini adalah hewan endemik Papua, dan hanya terdapat di Papua di kawasan dataran rendah di hutan-hutan di wilayah Selatan Papua, dan Papua Niugini.

Di Indonesia Thylogale brunii terdapat antara lain di Taman Nasional Wasur (Kabupaten Merauke) dan Taman Nasional Gunung Lorentz (Mimika).
Thylogale stigmata (red-legged pademelon) Merupakan jenis yang hidup di daerah pantai selatan Papua. Thylogale stigmata mempunyai warna kulit tubuh lebih cerah yaitu kuning kecokelatan.

8. Thylogale brownii (Brown’s pademelon)


Selain di Papua, binatang ini juga terdapat di Papua New Guinea. Memiliki ekor tebal dan pendek, berbulu lebat. Bagian atas coklat abu-abu dan warna kemerahan di bagian perutnya. Cincin di sekitar mata dan area di belakang telinga kemerahan. Panjang dari kepala hingga badan 550-630 mm, panjang ekor 320-415 mm dan berat 9 kg untuk pejantan dan 5,8 kg untuk betinanya.

9. Dendrolagus Pulcherrimus (Kanguru Pohon Mantel Emas)

Merupakan sejenis kanguru pohon yang hanya ditemukan di hutan pegunungan pulau Irian. Spesies ini memiliki rambut-rambut halus pendek berwarna coklat muda.

Leher, pipi dan kakinya berwarna kekuningan. Sisi bawah perut berwarna lebih pucat dengan dua garis keemasan dipunggungnya. Ekor panjang dan tidak prehensil dengan lingkaran-lingkaran terang.

Kanguru-pohon Mantel-emas merupakan salah satu jenis kanguru-pohon yang paling terancam kepunahan diantara semua kanguru pohon. Spesies ini telah punah di sebagian besar daerah habitat aslinya.

10. Dendrolagus Goodfellowi

Disebut Kanguru Pohon Goodfellow atau kanguru pohon hias atau Goodfellow’s Tree-kangaroo. Merupakan jenis kanguru pohon yang paling sering ditemui. Penampilan Kanguru-pohon Hias serupa dengan Kanguru pohon Mantel-emas.

Perbedaannya adalah Kanguru-pohon Mantel-emas memiliki warna muka lebih terang atau merah-muda, pundak keemasan, telinga putih dan berukuran lebih kecil dari Kanguru-pohon Hias. Beberapa ahli menempatkan Kanguru-pohon Mantel-emas sebagai subspesies dari Kanguru-pohon Hias. Kulit tubuhnya berwarna cokelat sawo matang dan banyak terdapat di hutan hujan di pulau Papua.

11. Dendrolagus Mbaiso

Disebut sebagai Kanguru Pohon Mbaiso atau Dingiso. Kanguru ini ditemukan di hutan montane yang tinggi dan subalpine semak belukar di Puncak Sudirman. Kanguru pohon ini mempunyai bulu hitam dengan kombinasi putih di bagian dadanya.


12. Dengrolagus Dorianus

Disebut juga sebagai Kangguru Pohon Ndomea atau Doria’s Tree-kangaroo.


13. Dendrolagus Ursinus


Disebut juga Vogelkop Tree-kangaroo atau Kanguru Pohon Nemena. Merupakan kanguru pohon yang paling awal terklasifikasikan. Mempunyai telinga panjang dan ekor panjang dan hitam.

14. Dendrolagus Inustus

Disebut juga sebagai Kanguru Pohon Wakera atau Grizzled Tree-kangaroo.



15. Dendrolagus Stellarum

Disebut juga sebagai Seri’s Tree-kangaroo. Kanguru pohon ini terdapat di Tembagapura.


sumber: http://all-mistery.blogspot.com/2010/03/binatang-binatang-marsupilia-asli.html

Kuskus dan Kukang

Kuskus merupakan salah satu mamalia berkantung yang ada di Indonesia. Seperti kanguru, kuskus betina melahirkan anaknya kemudian merawat dan membawa anaknya dalam kantung yang terdapat di perutnya.

Kuskus sering dianggap hewan yang sama dengan kukang, padahal keduanya berbeda. Ciri utama kus-kus selain kantong yang terdapat di perutnya adalah bentuk muka yang bundar dengan daun telinga yang kecil, serta bulu yang lebat.

Selain itu kuskus mempunyai ekor yang panjang dan kuat yang berfungsi sebagai alat untuk berpegangan saat berpindah dari satu dahan ke dahan lainnya. Ekor kuskus juga menjadi senjata pertahanan dengan cara mengaitkan ekornya kuat-kuat pada batang atau cabang pohon.

Kuskus beruang (Ailurops ursinus) merupakan kuskus terbesar (gambar: wikipedia)

Kuskus merupakan binatang herbivora dengan makanan utama dedaunan dan buah-buahan. Satwa yang sangat pendiam ini hidup secara soliter. Kuskus merupakan satwa australis yang persebarannya terbatas di Indonesia bagian timur (Sulawesi, Maluku, Papua), Australia dan Papua New Guinea.

Kuskus terbesar adalah kuskus beruang (Ailurops ursinus) yang panjang tubuhnya mencapai 1 meter lebih. Sedangkan jenis kuskus terkecil adalah kus-kus kerdil yang memiliki panjang tubuh hanya 29-38 cm dengan berat hanya 1 kg.

Selain dianggap sebagai spesies yang sama dengan kukang, orang juga lebih sering menganggap kuskus sebagai satu spesies. Padahal kuskus terdiri atas beberapa spesies yang terkelompokkan dalam 5 genus yakni Ailurops, Phalanger, Spilocuscus, Strigocuscus, dan Trichosurus.

Macam Jenis Kuskus. Dari 5 genus kuskus, 4 genus terdapat di Indonesia yakni Ailurops, Phalanger, Spilocuscus dan Strigocuscus. Beberapa spesies jenis kuskus yang terdapat di Indonesia, diantaranya adalah:

  • Kuskus Beruang (Ailurops ursinus); Kuskus yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai Bear Cuscus, Bear Phalanger, atau Sulawesi Bear Cuscus ini terdapat di pulau Sulawesi, pulau Butung, pulau Peleng, pulau Togian, Indonesia. Kuskus terbesar dengan panjang tubuh mencapai lebih dari 1 meter ini oleh IUCN Redlist dikategorikan dalam status konservasi “Vulnerable” (Rentan).
  • Kuskus gebe (Phalanger alexandrae); Kuskus ini merupakan endemik pulau Gebe, pulau kecil di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku, Indonesia) dan baru ditemukan pada tahun 1995. Status konservasinya “Endangered” (terancam punah).
  • Kuskus gunung atau mountain cuscus (Phalanger carmelitae); Terdapat di Papua (Indonesia dan Papua New Guinea). Status konservasinya “Least Concern”(Resiko rendah).
  • Kuskus tanah atau ground cuscus (Phalanger gymnotis); Terdapat di Papua (Indonesia dan Papua New Guinea). Status konservasinya “Least Concern”.
  • Kuskus matabiru atau Blue-eyed Cuscus (Phalanger matabiru); Merupakan kuskus satwa endemik pulau Ternate dan Tidore, Maluku. Kuskus yang baru teridentifikasi pada tahun 1995 ini berstatus konservasi “Vulnerable”.
  • Kuskus australia atau Southern Common Cuscus (Phalanger mimicus); mempunyai sebaran yang luas meliputi Australia, Indonesia, (Papua) dan Papua New Guinea. Status konservasi: “Least Concern”.
  • Northern Common Cuscus (Phalanger orientalis); Kuskus yang disebut juga sebagai Grey Cuscus dan Common Phalanger ini terdapat di Indonesia (pulau Timor, Wetar, Leti, Ambon, Buru, Seram dan beberapa pulau lain di Maluku), Timor Leste, Papua New Guinea, dan Kep. Solomon. Status konservasi: “Least Concern”.
  • Ornate Cuscus atau Moluccan Cuscus (Phalanger ornatus); Terdapat di pulau Halmahera, Bacan, dan Morotai. Status konservasinya “Least Concern”.
  • Kuskus pulau obi atau Obi Cuscus (Phalanger rothschildi); Terdapat di pulau Obi dan Bisa, Maluku. Status konservasinya “Least Concern”.
  • Silky Cuscus (Phalanger sericeus); Terdapat di pulau Papua (Indonesia dan Papua New Guinea). Kuskus yang hidup di ketinggian antara 1.500-3.600 meter dpl ini berstatus konservasi “Least Concern”.
  • Stein’s Cuscus (Phalanger vestitus); Satwa ini terdapat di pulau Papua (Indonesia dan Papua New Guinea). Kuskus yang hidup di ketinggian antara 1.200-2.200 meter dpl ini berstatus konservasi “Least Concern”.
  • Common Spotted Cuscus (Spilocuscus maculatus); Terdapat di Indonesia (Maluku, pulau Yapen, kep. Aru, Papua), Australia, dan Papua New Guinea. Status konservasinya “Least Concern”.
  • Kuskus kerdil (Strigocuscus celebensis); Kuskus yang disebut juga sebagai Small Sulawesi Cuscus, Little Celebes Cuscus, Small Cuscus ini merupakan kuskus terkecil yang terdapat di Sulawesi dan pulau sekitarnya seperti Sangihe dan Siau. Status konservasinya “Vulnerable”.

Spesies kuskus lainnya:

  • Eastern Common Cuscus (P. intercastellanus); Papua New Guinea.
  • Woodlark Cuscus (P. lullulae); Papua New Guinea.
  • Telefomin Cuscus (Phalanger matanim); Papua New Guinea.
  • Short-eared Brushtail Possum (Trichosurus caninus); Australia.
  • Common Brushtail Possum (T. vulpecula); Australia.

Dilindungi Tapi Banyak Dipelihara. Kuskus merupakan salah satu satwa yang dilindungi di Indonesia berdasarkan PP. No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Namun binatang lucu ini ternyata banyak diperjualbelikan dan dipelihara dengan bebas.

Perundang-undangan Indonesia (PP. No. 7 Tahun 1999) ternyata hanya memasukkan genus Phalanger saja tanpa merinci perspesies. Bahkan 3 genus lainnya (Ailurops, Strigocuscus dan Spilocuscus) tidak termaktub di dalamnya.

Referensi: www.iucnredlist.org; Gambar: en.wikipedia.org

Kukang

kuskus

sedangkan Kukang

Kukang (Nycticebus coucang) adalah jenis primata yang lucu dan menggemaskan sehingga tidak heran banyak masyarakat yang menjadikan primate ini menjadi hewan peliharaan.Keluarga kukang atau sering disebut-sebut malu-malu, terdiri dari 8 marga (genus) dan terbagi lagi ke dalam 14 jenis. Penyebarannya cukup luas, mulai dari Afrika sebelah selatan Gurun Sahara, India, Srilanka, Asia Selatan, Asia Timur dan Asia Tenggara. Dari 8 Marga yang ada, di Indonesia hanya ditemui 1 marga, yaitu Nycticebus. Marga Nycticebus terdiri atas 4 (empat) jenis, Yaitu :

1. Nycticebus coucang yang tersebar Semenanjung Malaya, Sumatera dan Kalimantan serta kepulauan sekitarnya.

2. Nycticebus pygmaeus tersebar di laos dan kamboja

3. Nycticebus bengalensis, tersebar di India hingga Thailand.

4. Nycticebus javanicus, hanya tersebar di Jawa.

Kukang merupakan primata yang hidup di hutan tropis Indonesia, menyukai hutan primer dan sekunder, semak belukar dan rumpun-rumpun bambu dan beraktifitas dimalam hari. Kukang tersebar di Asia Tenggara. Di Indonesia kukang ditemukan di Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Akan tetapi sampai saat ini belum ada data yang signifikan tentang jumlah populasi kukang di alam, akan tetapi dilihat dari berkurangnya habitat kukang serta maraknya perburuan dan perdagangan illegal bisa di jadikan indikator bahwa keberadaan kukang di alam mengalami penurunan.

kukang

Jadi apa bedanya???

1.Kus-kus berkantung, Kukang tidak berkantung

2.Ekor pada kus-kus, Kukang ekornya ntah kemana(gada), hehehehehehe

3.Kus-kus kebanyakan berktifitas di siang hari, kukang full malam hari

4.Warnanya juga berbeda, loreng2 pada kukang jelas sekali, kus-kus ga dech(dengan melihat gambar akan lebih mudah)

5.Bentuk muka juga beda, kus-kus bulet mukanya, kukang ga bulet-bulet amat.

Jumat, 24 Februari 2012

Keluarga The Sims World Adventures 3

The Sims adalah sebuah simulasi game yang mengatur pola kehidupan manusia, mulai dari kegiatan sehari - hari. Awal mula game ini dimulai dari The Sims 1 yang hanya bisa memainkan permainan berada di lingkungan rumah sendiri saja, The Sims 2, kehidupan mulai bisa berpergian ke tempat tetangga, dan The Sims 3, Kehidupan sudah dapat berada di lingkungan mana saja termasuk luar negeri. Hingga saat ini The Sims terus mengembangkan gamenya dengan mengadakan game The Sims social online yang bisa dimainkan dengan internet, siapapun bisa bermain dan dapat berhubungan sosial satu sama lainnya sesama pemain.




















































































Jika membeli cd game the sims untuk pc, jangan lupa untuk membeli cd extensionnya untuk mengupgrade barang, benda, dll yang menunjang permainan