Kamis, 16 Oktober 2014

Teori Buku

Bambang Purwanto (2006:160) menyatakan bahwa buku adalah terbitan tidak bekala. Isinya tidak sesederhana booklet/brosur dan tidak ada ketentuan dalam jumlah halaman. Dilihat dari cara membaca, menyimpan dan memanfaatkannya, maka bahan dan bentuknya pun berbeda dengan poster dan koran.

Buku merupakan media komunikasi, dan untuk berkomunikasi dengan penulis adalah melalui halaman demi halaman, maka buku yang baik tentu yang ditangani desainnya secara professional, sementara kulit hanya sebagai alat promosi dan pelindung.


Ada yang menyatakan bahwa, buku adalah barang cetakan yang paling lengkap bagian-bagiannya, karena secara anatomis buku dibagi ke dalam tiga (3) bagian besar, seperti kulit, jaketnya(untuk yang lengkap), dan bagian dalam yang terjilid. Kemudian bagian dalamnya masih terbagi menjadi tiga (3) bagian lagi seperti bagian depan front matter/prelim bagian teks, bagian belakang back matter/post liminary. Persyaratan pembuatannya lebih rumit dibandingkan dengan cetakan lain, juga waktu peruntukan penggunaannya bisa selama mungkin, karena itu cetakan berupa buku terbukti telah menjadi alat komunikasi berabad-abad.