Bambang Purwanto
(2006:160) menyatakan bahwa buku adalah terbitan tidak bekala. Isinya tidak sesederhana booklet/brosur dan tidak ada ketentuan dalam
jumlah halaman. Dilihat dari cara membaca, menyimpan dan memanfaatkannya, maka
bahan dan bentuknya pun berbeda dengan poster dan koran.
Buku merupakan
media komunikasi, dan untuk berkomunikasi dengan penulis adalah melalui halaman
demi halaman, maka buku yang baik tentu yang ditangani desainnya secara
professional, sementara kulit hanya sebagai alat promosi dan pelindung.
Ada yang
menyatakan bahwa, buku adalah barang cetakan yang paling lengkap
bagian-bagiannya, karena secara anatomis buku dibagi ke dalam tiga (3) bagian
besar, seperti kulit, jaketnya(untuk yang lengkap), dan bagian dalam yang terjilid. Kemudian bagian dalamnya masih terbagi
menjadi tiga (3) bagian lagi seperti bagian depan front matter/prelim bagian teks, bagian belakang back matter/post liminary. Persyaratan pembuatannya lebih rumit
dibandingkan dengan cetakan lain, juga waktu peruntukan penggunaannya bisa selama mungkin,
karena itu cetakan berupa buku terbukti telah menjadi alat komunikasi
berabad-abad.