Ada sebatang pohon apel yang bersahabat dengan seorang anak laki - laki kecil. Pohon itu sangat rindang dan banyak buahnya. Hampir setiap hari anak laki-laki itu datang kepada pohon apel tersebut dan pohon apel itu selalu mempersilahkan sahabat kecilnya duduk - duduk di dahannya.
Anak itu sangat senang melakukannya. Sambil duduk di dahan pohon apel itu ia menceritakan mimpi - mimpinya. Kadang - kadang pohon apel itu mempersilahkan sahabatnya untuk memetik buah - buahnya dan memakannya.
Persahabatan mereka berlangsung tahun demi tahun...
Ketika anak itu menginjak dewasa, ia mulai jarang datang mengunjungi pohon apel. Hanya sekali - kali ia datang, itu pun hanya untuk memetik buah-buah apel, bukan untuk dimakan tetapi untuk dijual. Pohon apel itu sangat sedih karena sahabatnya tidak terlalu memperhatikannya lagi.
Pada suatu hari, sahabatnya itu datang bersama pacarnya. Mereka mulai duduk - duduk di bawah pohon apel yang rindang itu. Si remaja pun mulai menceritakan mimpi - mimpinya kepada kekasihnya bukan pada pohon apel itu. Bahkan kemudian ia mengukir nama kekasihnya pada pohon apel itu,lalu pergi.
Pohon apel itu sangat sedih, dan mulai merana. Daun - daunnya mulai menguning dan jatuh satu demi satu.
Bertahun - tahun kemudian, pohon apel itu menjadi tua dan merangas. Pada suatu hari, sahabatnya datang lagi. Kini ia datang sendiri, sudah kelihatan tua dan beruban. Ia duduk - duduk lagi di dahan pohon apel itu dan menceritakannya tentang hari - harinya yang sudah berlalu.
Pada suatu saat, tiba - tiba pohon apel itu mulai bertunas dan berbunga lagi, tetapi keduanya mempunyai firasat : Inilah musim bunga terakhir bagi mereka berdua :).
Persahabatan selalu abadi selamanya,walaupun kita melupakannya karena cinta, namun akhirnya persahabatan juga yang menemani kita disaat kita terjatuh dalam masalah dimanapun dan bagai manapun keadaan kita,persahabatan akan abadi kekal sampai kita telah tiada. :)